Kamis, 17 November 2011

TENTANG RASA 4

** Selamat Tinggal Putih Abu-Abu **
Tiga tahun aku menyatu dengan dinginnya udara Koto Baru
Suka dan duka semua tergambar di sana
Canda dan tawa yang akan tertuang ke dalam buku kenanganku
Tak terkecuali kenangan dengan putri berkerudung itu
Tapi, apakah sudah waktunya kutuliskan kenangan dengan putri berkerudung itu?
Aku masih berharap sang putri menjadi pelabuhan rasaku
Aku hanya bisa berkata...
“selamat tinggal putih abu-abu, kau akan ada dalam kenanganku”
Namun tidak bagi sang putri berkerudung itu.

Minggu, 09 Oktober 2011

TENTANG RASA 3


 ** Siklus Waktu **
Hari demi hari kulalui dengannya
Berada di sisinya aku layaknya sang pengeran
Putri berkerudung tercantik duduk manis di sisiku
Panasnya udara Pekan Baru di malam itu
Menemani kedekatanku dengannya
Jendela minibus yang ku tumpangipun tak sanggup menghembuskan udara malam yang dingin
Entah dari mana awalnya, sang putri bersandar di pundakku
Aku tak tau harus berbuat apa
Ragaku terasa kaku bak tertimpa bongkahan es yang besar
Aku membisu seribu kata
Oh....
Alangkah indahnya malam itu..
Sayang, dia bukan kekasihku
Mungkinkah dia?
Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Kamis, 25 Agustus 2011

TENTANG RASA 2


 ** Rasa yang Terpendam **
Dalam diam aku memikirkannya, putri terindah dari ratusan putri
Di bangku paling belakang kulukiskan wajahnya
Disela-sela pelajaran sekolah pada siang itu
Walaupun goresan pensilku belum menggambarkan wajahnya
Namun tahi lalat di pipinya meyakinkanku
Bahwa wajah yang ada di kertas itu adalah dia
Dia, putri terindah yang ingin ku miliki hatinya
Entah bagaimana caranya aku bisa meyakinkannya
Bahwa aku telah jatuh cinta padanya
Aku hanya bisa memendam rasa itu
Betapa lemahnya aku.

Selasa, 23 Agustus 2011

TENTANG RASA 1


**AKU BISA**
Aku terpikat pada banyak putri berkerudung dengan seragam putih abu-abunya
Dibalik seragam putih abu-abu yang ku punya, aku hanya bisa diam memikirkan mereka
Berharap satu putri yang terbaik menjadi pelabuhan rasaku
Apa dayaku, aku hanya anak desa yang tidak tahu apa-apa tentang cinta
Aku jauh beda dibanding mereka yang tumbuh dengan gemerlapnya lampu kota
Aku hanya berteman bulan dan bintang-bintang di malamku yang panjang
Kutengadahkan wajahku di kesunyian malam
Berdiri aku di pematang sawah pada malam itu, hatikupun berucap
“Bulan,,apa bedanya anak desa dengan anak kota?”
“Bintang, bukankah cinta tidak memandang anak desa atau anak kota?”
Ya,,aku bisa,,,aku pasti bisa,,,!!!
Aku mulai bosan mendengarkan ocehan mereka yang mengatakan aku orang tak laku
Semua itu bohong,,,!!! 
Akan kubuktikan pada dunia bahwa aku anak desa tidak akan kalah dalam cinta,,!!